#adslayoutleft { position:fixed; top:10px; margin-left :335px; float:left; z-index:10; } #adslayoutleft .iklankiri { float:right; clear:both; } #adslayoutleftright { float:right; position:fixed; top:10px; margin-left:-800px; z-index:10; } #adslayoutleftright.iklankanan { float:left; clear:both; }

Saturday, 3 December 2011

pidato

Pidato Tentang Kebersihan

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmatnya lah sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini.
Ibu dosen yang saya hormati,
serta teman-teman yang saya sayangi,
selamat pagi.
Baiklah disini saya akan memaparkan sedikit tentang pidato saya yang berjudul Kebersihan Lingkungan.
Kebersihan adalah suatu lingkungan dimana kita terbebas dari sampah-sampah yang terdapat di sekitar kita.
Dijama yang sudah semakin maju ini kebersihan seringkali di pandang sebelah mata oleh orang-orang .
Mereka tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya sehingga dampaknya dapat kita lihat seperti saat ini.
Orang-orang cederung membuang sampah sembarangan bisa dikatakan lebih banyak yang tidak peduli dari pada yang peduli terhadap sampah.
Hal ini dapat kita lihat dari kehidupan kita ini.
Seperti contohnya di daerah jawa barat,Jakarta.
Di Jakarta setiap tahun pasti mengalami banjir hal itu terjadi salah satu penyebabnya adalah sampah,mereka sangat sering membuang sampah ke sungai-sungai,sehingga lama-kelamaan sampah menumpuk dan akhirnya menghambat saluran sungai mengalir dan kemudian timbullah banjir. Walaupun pemerintah bertugas mati-matian tanpa adanya kesadaran dari setiap masyarakat hal ini tidak akan pasti berhasil.Jadi kunci utamanya adalah kesadaran masyarakat.
Contohnya dengan cara yang sederhana yaitu membuang sampah pada tempatnya dan rajin membersihkan wilayah kita masing-masing.
Dengan hal itu mungkin indonesia akan terbebas dari masalah kebanjiran yang melanda dari tahun ke tahun.
Jadi marilah kita saling menjaga lingkungan sekitar kita,karena dengan hal itu mungkin akan tercipta lingkungan yang bersih dan asri.
Semoga pidato saya ini dapat berguna bagi kita dan dapat mengubah pola pikir kita dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Atas perhatian saudara-saudari serta ibu dosen akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.























Contoh Naskah Pidato Tentang Pengaruh Budaya Asing
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pidato
Yang saya hormati ibu guru pengawas ujian praktik pidato bahasa indonesia.
Beserta teman temanku yang sayangi.
Pertama tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allaw SWT, yang telah memberikan rahmatnya kepada kita berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga kita dapat melaksanakan ujian praktek pidato bahasa indonesia ini dengan tanpa halangan suatu apapun.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin membahas mengenai pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Kita tahu dengan semakin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka informasi-informasi apa saja yang uptodate akan segera kita ketahui. Salah satu media teknologi yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat adalah televisi. Televisi sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, karena televisi sering menayangkan acara yang berbau budaya asing, khusunya budaya barat. Dari situlah masyarakat mulai mengenal dan lambat laun mereka akan meniru sesuatu yang pernah mereka lihat, mulai dari kebiasaan, tingkah laku,gaya bahasa bahkan sampai dengan meniru cara berpakainnya.
Sebagai bangsa Indonesia yang menganut adat budaya timur, seharusnya kita bisa memfilter diri kita untuk bisa menerima budaya-budaya apa saja yang baik dan yang kurang baik. Tetapi jika kita tidak bisa memfilter diri kita sendiri mengenai masuknya budaya asing, maka kita juga akan terpengaruh oleh budaya asing tersebut dan lama kelamaan kita akan lupa terhadap budaya kita sendiri, yaitu adat budaya timur. Oleh sebab itu kita harus barhati-hati dalam memilih budaya asing, tentunya kita juga harus berpegang teguh pada agama, karena agama adalah pondasi kita dalam mengarungi kehidupan. Jika pondasi kita kuat, maka kita tidak akan mudah terombang ambing oleh liku-liku kehidupan dunia. Tetapi jika pondasi kita lemah, maka kita akan mudah terombang ambing oleh kehidupan dunia ini.
Sekarang sudah banyak dari masyarakat yang meniru-niru kebiasaan orang barat. Saya ambil contoh tentang cara berpakaian. Kita tahu masyarakat sekarang khusunya para remaja putri ada sebagian yang cara berpakainnya bergaya barat. Memakai rok mini dan kaos strit. Meraka tidak malu bahkan bangga dengan apa yang mereka lakukan. Itu ditunjukkan dari mereka memakai pakaian tersebut dan berjalan-jalan berkeliling kota. Itu menandakan bahwa mereka tidak malu mengumbar auratnya kepada orang lain dan merasa jika berpakaian model tersebut maka mereka terlihat waaah. Mungkin sebagian orang memandang mereka menarik, karena berpakaian sexy, tetapi bagi orang-orang yang benar-benar mengerti tentang budaya dan agama, mereka justru akan mencela, karena perbuatan tersebut dinilai sangat buruk, mengumbar aurat untuk dinikmati banyak orang, na’u dzubillahhimindalikh.
Mengapa hal tersebut bisa sampai mereka lakukan, padahal meraka tahu perbuatan tersebut bertentangan dengan adat kita dan juga bertentangan dengan agama . Itu karena mereka tidak mempunyai filter untuk menyaring budaya-budaya asing yang masuk kedalam mereka, sehingga mereka dangan mudah terjebak masuk kedalam budaya asing tersebut dan lupa akan budayanya sendiri, yaitu budaya adat orang timur. Jika kita mempunyai filter untuk menyaring budaya yang masuk ke kita, maka kita akan memilih dangan hati-hati, budaya apa yang cocok yang sesuai dengan adat orang timur dan tidak bertentangan dengan agama. Dari situ kita bisa mengambil segi positif dari masuknya budaya asing kedalam kita. Salah satu manfaat masuknya budaya asing ke Indonesia adalah kita menjadi tahu dan mengerti mengenai adat, kebiasaan, tingkah laku dari budaya asing tersebut, sehingga dapat menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan kita.
Pengaruh kebudayaan asing yang melanda Indonesia memang tidak bisa kita hindari, hanya saja kita harus benar-benar pandai dalam memilih budaya dan kebiasaan apa yang baik yang tidak bertentangan dengan agama dan sesuai dengan adat orang timur. Kita harus punya prinsip “Kalau Memang Benar Maka Bilang Benar, dan Apabila Salah Maka Bilang Salah”.Jangan dibolak balik.
Sekian dari saya ada salah ucap atau kata-kata yang menyinggung dan kurang enak saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata saya ucapkan terma kasih.

Friday, 25 November 2011

pertanian organik dan anorganik

Peningkatan Kualitas Bahan Tanam
Padi yang berjejer rapi di sawah-sawah pedesaan bukan merupakan sesuatu yang kebetulan terjadi, tetapi merupakan hasil dari kerja keras nenek moyang kita selama beberapa abad. Selama beradab-abad manusia telah membudidayakannya dengan menyilangkan dan menyeleksinya dari tanaman galur liar hingga diperoleh galur padi seperti yang ada saat ini. Dalam pekerjaan penyilangan dan penyeleksian tersebut sesungguhnya manusia telah melakukan transaksi gen (pertukaran bahan genetik) dari berbagai macam kerabat liar menjadi tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti produksinya tinggi, masa panen singkat, berasnya pulen, tahan wereng, dan lain-lain. Hal yang sama terjadi pada produk-produk pertanian, peternakan, dan perikanan yang merupakan hasil transaksi gen selama berabad-abad.
Transaksi gen dengan cara konvensional membutuhkan waktu yang relatif lama dengan hasil yang sulit diprediksikan. Bioteknologi menawarkan cara alternatif baru dalam transaksi gen dalam waktu yang relatif singkat dengan hasil yang lebih dapat diprediksikan. Metode konvensional transaksi gen dilakukan pada taraf organisme, sedangkan bioteknologi melakukan transaksi gen pada taraf sel atau molekuler. Bahkan bioteknologi mampu menembus batasan taksonomi yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan cara konvensional.
Peningkatan kualitas bahan tanam melalui bioteknologi berdasarkan pada empat kategori peningkatan: peningkatan kualitas pangan, resistensi terhadap hama atau penyakit, toleransi terhadap stress lingkungan, dan manajemen budidaya (Huttner, 2003). Kelompok peneliti yang diketuai oleh Dr. Ingo Potrykus telah berhasil memasukkan dan mengekspresikan dua gen penting dalam pembentukan provitamin A di dalam endosperma padi (Ye et. al., 2000). Padi yang dihasilkan berwarna kuning karena mengandung ß-Karoten dan dikenal dengan ” Golden Rice ”. Rekayasa genetika ini dapat membantu mengurangi gangguan kebutaan dan gangguan kesehatan lain yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A yang banyak terjadi di negara-negara miskin dan sedang berkembang.
Penggunaan pestisida oleh petani di pedesaan sudah sangat berlebihan. Residu pestisida yang tertinggal tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga berbahaya bagi manusia yang memakannya. Perakitan tanaman yang resisten terhadap hama tertentu dapat mengurangi secara signifikan penggunaan pestisida dan biaya perawatan (Carpenter dan Gianessi, 2001). Contoh tanaman transgenik yang resisten terhadap hama adalah jagung Bt dan kapas Bt, yaitu tanaman yang telah memiliki gen Cry IA yang mematikan jenis hama tertentu.
Perakitan tanaman untuk mengatasi stres lingkungan saat ini telah banyak dilakukan. Sebagai contoh, untuk mengatasi cekaman Al di tanah-tanah masam saat ini tengah dirakit kedelai yang tahan cekaman Al oleh sekelompok peneliti yang diketuai Dr. M.Yusuf dari IPB. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) melakukan penelitian untuk merakit tanaman tebu yang tahan terhadap cekaman kekeringan.
Biofertilizer dan Biodecomposer
Daya dukung sebagian lahan pertanian, terutama di lahan-lahan marginal tergolong rendah sebagai akibat dari rendahnya bahan organik tanah. Bahan organik tanah sebagai sumber energi sangat penting artinya bagi aktivitas mikroba tanah. Sebagian dari mikroba tanah tersebut sangat berperan dalam mekanisme efisiensi pelarutan unsur hara di dalam tanah, baik hara yang berasal dari tanah maupun yang dari pupuk. Oleh karena kadar bahan organik yang rendah, maka aktivitas mikroba tersebut juga rendah. Akibatnya, pupuk kimia yang diberikan ke tanah untuk tanaman, sebagian besar terbuang oleh proses pencucian, penguapan, dan fiksasai. Oleh karena itu, apabila aktivitas mikroba tanah dan/atau bahan organik tanah ditingkatkan, maka efisiensi penyediaan unsur hara dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan mikroba tanah untuk pertanian telah dimulai sejak abad ke 19, yaitu pemanfaatan mikroba penambat nitrogen untuk meningkatkan kandungan hara N di dalam tanah. Mikroba tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer adalah mikroba pelarut hara, penambat hara, pengikat hara, dan/atau pemantap agregat. Pada dasarnya biofertilizer bukan pupuk dalam pengertian konvensional, seperti urea, SP36, atau MOP, sehingga aplikasinya tidak dapat menggantikan seluruh hara yang dibutuhkan tanaman (Goenadi et. al., 1998). Aplikasi biofertilizer ke dalam tanah, dapat meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah, sehingga ketersediaan hara berlangsung optimum dan dosis pupuk konvensional dapat dikurangi tanmpa menimbulkan penurunan produksi tanaman dan tanah. Salah satu produk biofertilizer bernama Emas ( Enhancing Microbial Activity in the Soils ) telah dirakit oleh BPBPI (Paten ID 0 000 206 S), dilisensi oleh PT Bio Industri Nusantara dan digunakan di berbagai perusahaan perkebunan (BUMN dan BUMS) (Goenadi, 1999).
Kandungan bahan organik tanah dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik limbah pertanian yang telah terdekomposisi (kompos) ke dalam tanah. Proses dekomposisi memerlukan secara alami waktu yang lama (3-6 bulan). Proses dekomposisi dapat dipercepat melalui pengecilan bahan baku dan pemberian aktvator dekomposisi ( Biodecomposer ) (Goenadi, 1997). Pemanfaatan biodecomposer dapat mempercepat proses pengomposan menjadi 2-3 minggu. Selain itu, sebagian mikroba bahan aktif biodecomposer yang masih tertinggal di dalam kompos juga berperan sebagai musuh alami penyakit jamur akar atau busuk pangkal batang.
Biokontrol dan Bioremediasi
Mikroba juga telah dimanfaatkan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Aplikasi mikroba untuk biokontrol hama dan penyakit tanaman meliputi mikroba liar yang telah diseleksi maupun mikroba yang telah mengalami rekayasa genetika. Contoh mikroba yang telah banyak dimanfaatkan untuk biokontrol adalah Bauveria bassiana untuk mengendalikan serangga, Metarhizium anisopliae untuk mengendalikan hama boktor tebu ( Dorysthenes sp) dan boktor sengon ( Xyxtrocera festiva ), dan Trichoderma harzianum untuk mengendalikan penyakit tular tanah ( Gonoderma sp, Jamur Akar Putih, dan Phytopthora sp). Biokontrol tidak selalu menggunakan mikroba sebagai bahan aktinya, Puslit Kopi dan Kakao di Jember saat ini tengah mengembangkan semut hitam untuk mengendalikan hama Penggerek Buah Kakao (PBK). Keuntungan pemanfaatan biokontrol untuk pertanian antara lain adalah ramah lingkungan, dan mengurangi konsumsi pestisida yang tidak ramah lingkungan.
Salah satu penyebab menurunnya kualitas lahan pertanian di Indonesia adalah bayaknya residu bahan kimia sintetik, seperti herbisida. Menurut data dari FAO (1998) penggunaan herbidisa di Indonesia pada tahun 1996 sebesar 26.570 ton. Jumlah ini meningkat sebesar 395% jika dibandingkan pengunaa herbisida pada tahun 1991 (6.739 ton). Upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang terkena polusi herbisida tersebut telah dilakukan. Salah satu teknologi alternatif untuk tujuan tersebut adalah melalui bioremediasi . Bioremediasi didefinisikan sebagai proses penguraian limbah organik/anorganik polutann secara biologi dalam kondisi terkendali. Penguraian senyawa kontaminan ini umumny melibatkan mikroorganisme (khamir, fungi, dan bakteri). Pendekatan umum yang dilakukan untuk meningkatkan biodegradasi adalah dengan cara: (i) menggunakan mikroba indigenous (bioremediasi instrinsik), (ii) memodifikasi lingkungan dengan penambahan nutrisi dan aerasi (biostimulasi), (iii) penambahan mikroorganisme (bioaugmentasi) (Sulia, 2003).

Monday, 21 November 2011

kwadran sampling teknik dalam analisis vegetasi

laporan analisis vegetasi

ANALISIS VEGETASI DENGAN METODE KUADRAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan


Disusun Oleh

Kelompok 8 :

Natassa W 140410080007

Dita Hardiansyah 140410080015

Yunia Rahma 140410080023

Siti Nurmalia 140410080030

Fidyaningrum Anandita 140410080035

Aji Badrunsyah 140410080044

M Pratama 140410080051

Farida Safitri 140410080052

Ria Yuliyanti 140410080073

Aulia Nurmalasari P 140410080082





JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2010


BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar belakang

Metode kuadran umunya dilakukan bila vegetasi tingkat pohon saja yagng jadi bahan penelitiaan. Metode ini mudah dan lebih cepat digunan untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan menksir volumenya.

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis.

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Hutan merupakan komponen habitat terpenting bagi kehidupan oleh karenanya kondisi masyarakat tumbuhan di dalam hutan baik komposisi jenis tumbuhan, dominansi spesies, kerapatan nmaupun keadaan penutupan tajuknya perlu diukur. Selain itu dalam suatu ekologi hutan satuan yang akan diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit.

Ada berbagai metode yang dapat di gunakan untuk menganalisa vegetasi ini. Diantaranya dengan menggunakan metode kuadran atau sering disebut dengan kuarter. Metode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method karena tidak membutrhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. Metode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa denga melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkanwaktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vcegetasi kompleks lainnya

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang ingin diketahui pada praktikum ini adalah:

Seperti apakah komposisi dan dominansi pohon di daerah yang diamati.
Berapakah frekuensi dan kerapatan relatif dari vegetasi tersebut.
Adakah keragaman / diversitas di daerah itu.

1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan Praktikum

Maksud dari praktikum ini adalah ingin mengetahui komposisi dan dominansi suatu spesies serta struktur komunitas di suatu daerah.

Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami dan mempraktekan metode kuarter ini dengan baik di lapangan.

Kegunaan praktikum ini adalah dapat melatih mahasiswa untuk menganalisa struktur komunitas dan komposisi tumbuhan yang terdapat di suatu daerah.

1.4 Waktu dan Tempat

Praktikum analisis vegetasi dengan metode kuarter dilakukan pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 pada pukul 08.22 sampai 11.00 WIB di Arboretum Universitas Padjadjaran dekat menara burung.

1.5 Metode Pengamatan

Metode yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data dengan metode kuadran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Lokasi

Arboretum berasal dari bahasa latin arboreta (pohon) dan rium (tempat), dengan demikian arboretum merupakan tempat atau wilayah untuk menanam pohon. Arboretum Universitas Padjadjaran (UNPAD) tidak hanya menanam pohon tetapi juga terna, semak yang tumbuh di darat (terrestrial) maupun di lahan basah atau berair (aquatik) yang ditujukan sebagai koleksi dan konservasi tumbuhan,terutama tumbuhan langka Jawa Barat.

Arboretum seluas 12,5 ha merupakan suatu model yang kompleks. Wilayah arboretum terbagi dalam beberapa ekosistem yaitu ekosistem kolam, sawah, kebun, ladang dan hutan.

Arboretum terbagi ke dalam beberapa zona, diantaranya zona tanaman obat, tanaman langka, tanaman jati diri, tanaman bahan bangunan daan zona budidaya.


2.2 Tinjauan Umum

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.

Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik

Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur ( Marpaung andre, 2009).

Beberapa sifat yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membentuk populasinya, dimana sifat – sifatnya bila di analisa akan menolong dalam menentukan struktur komunitas. Sifat – sifat individu ini dapat dibagi atas dua kelompok besar, dimana dalam analisanya akan memberikan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisa kuantitatif meliputi : distribusi tumbuhan (frekuensi), kerapatan (density), atau banyaknya (abudance).

Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat empat sifat yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini akan mempengaruhi data yang diperoleh dari sample. Keempat sifat itu adalah (Dedy 2010) :

Ukuran petak.
Bentuk petak.
Jumlah petak.
Cara meletakkan petak di lapangan.
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Marsono, 1977).

Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat 1ain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai dengan keadaan habitatnya.

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan.

Jika berbicara mengenai vegetasi, kita tidak bisa terlepas dari komponen penyusun vegetasi itu sendiri dan komponen tersebutlah yang menjadi fokus dalam pengukuran vegetasi. Komponen tumbuh-tumbuhan penyusun suatu vegetasi umumnya terdiri dari (Andre, 2009) :

- Belukar (Shrub) : Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan memiliki tangkai yang terbagi menjadi banyak subtangkai.

- Epifit (Epiphyte) : Tumbuhan yang hidup dipermukaan tumbuhan lain (biasanya pohon dan palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-parasit.

- Paku-pakuan (Fern) : Tumbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki rhizoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai daun.

- Palma (Palm) : Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan biasanya tinggi; tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari 1 meter dan biasanya terbagi dalam banyak anak daun.

- Pemanjat (Climber) : Tumbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri sendiri namun merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau belukar.

- Terna (Herb) : Tumbuhan yang merambat ditanah, namun tidak menyerupai rumput. Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok, tingginya tidak lebih dari 2 meter dan memiliki tangkai lembut yang kadang-kadang keras.

- Pohon (Tree) : Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm.

Untuk tingkat pohon dapat dibagi lagi menurut tingkat permudaannya, yaitu :

- Semai (Seedling) : Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan kurang dari 1.5 m.

- Pancang (Sapling) : Permudaan dengan tinggi 1.5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm.

- Tiang (Poles) : Pohon muda berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20 cm.

Sedikit berbeda dengan inventarisasi hutan yang titik beratnya terletak pada komposisi jenis pohon. Perbedaan ini akan mempengaruhi cara sampling. Dari segi floristis-ekologis “random-sampling” hanya mungkin digunakan apabila langan dan vegetasinya homogen, misalnya padang rumput dan hutan tanaman. Pada umumnya untuk keperluan penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai “systimatic sampling”, bahkan “purposive sampling” pun boleh digunakan pada keadaan tertentu (Irwanto, 2010).

Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan (Marsono, 1987). Variasi dalam releve merupakan dasar untuk mencari pola vegetasinya. Dengan ordinasi diperoleh releve vegetasi dalam bentuk model geometrik yang sedemikian rupa sehingga releve yang paling serupa mendasarkan komposisi spesies beserta kelimpahannya akan rnempunyai posisi yang saling berdekatan, sedangkan releve yang berbeda akan saling berjauhan. Ordinasi dapat pula digunakan untuk menghubungkan pola sebaran jenis jenis dengan perubahan faktor lingkungan (Simanung, 2009).

Dalam analisa vegetasi ini terdapat banyak ragam metode analisa diantaranya yaitu:

1. Dengan cara petak tunggal

2. Dengan cara petak berganda

3. Dengan cara jalur (Transek) dengan cara garis berpetak

4. Dengan cara-cara tanpa petak

Beberapa metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode kuadran (Simanung, 2009).

- Metode Kuadran

Pada umumnya dilakukan jika hanya vegetasi tingkat pohon saja yang menjadi bahan penelitian. Metode ini mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya.

Ada dua macam metode yang umum digunakan (Simanung, 2009) :

a. Point-quarter

Yaitu metode yang penentuan titik-titik terlebih dahulu ditentukan disepanjanggaris transek. Jarak satu titik dengan lainnya dapat ditentukan secara acak atau sistematis. Masing-masing titik dianggap sebagai pusat dari arah kompas, sehingga setiap titik didapat empat buah kuadran. Pada masing-masing kuadran inilah dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan satu pohon yang terdekat dengan pusat titik kuadran. Selain itu diukur pula jarak antara pohon terdekat dengan titik pusat kuadran.

b. Wandering-quarter

Yaitu suatu metode dengan cara membuat suatu garis transek dan menetapkan titik sebagai titik awal pengukuran. Dengan menggunakan kompas ditentukan satu kuadran (sudut 90) yang berpusat pada titik awal tersebut dan membelah garis transek dengan dua sudut sama besar. Kemudian dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan danjarak satu pohon terdekat dengan titik pusat kuadran. Penarikan contoh sampling dengan metode-metode diatas umumnya digunakan pada penelitian-penelitian yang bersifat kuantitatif .

Adapun parameter vegetasi yang diukur dilapangan secara langsung adalah (Andre, 2009) :

1) Nama jenis (lokal atau botanis)

2) Jumlah individu setiap jenis untuk menghitung kerapatan

3) Penutupan tajuk untuk mengetahui persentase penutupan vegetasi terhadap lahan

4) Diameter batang untuk mengetahui luas bidang dasar dan berguna untuk menghitung volume pohon.

5) Tinggi pohon, baik tinggi total (TT) maupun tinggi bebas cabang (TBC), penting untuk mengetahui stratifikasi dan bersama diameter batang dapat diketahui ditaksir ukuran volume pohon.

Hasil pengukuran lapangan dilakukan dianalisis data untuk mengetahui kondisi kawasan yang diukur secara kuantitatif. Beberapa rumus yang penting diperhatikan dalam menghitung hasil analisa vegetasi, yaitu (Gapala, 2010) ;

1. kerapatan (Density)

Banyaknya (abudance) merupakan jumlah individu dari satu jenis pohon dan tumbuhanlain yang besarnya dapat ditaksir atau dihitung.Secara kualitatif kualitatif dibedakan menjadi jarang terdapat ,kadang-kadang terdapat,sering terdapat dan banyak sekali terdapat jumlah individu yang dinyatakan dalam persatuan ruang disebut kerapatan yang umunya dinyatakan sebagai jumlah individu,atau biosmas populasi persatuan areal atau volume,missal 200 pohon per Ha

2. Dominasi

Dominasi dapat diartikan sebagai penguasaan dari satu jenis terhadap jenis lain (bisa dalam hal ruang ,cahaya danlainnya),sehingga dominasi dapat dinyatakan dalam besaran:

a) Banyaknya Individu (abudance)dan kerapatan (density)

b) persen penutupan (cover percentage) dan luas bidang dasar(LBD)/Basal area(BA)

c) Volume

d) Biomas

e) Indek nilai penting(importance value-IV)

Kesempatan ini besaran dominan yang digunakan adalh LBH dengan pertimbangan lebih mudah dan cepat,yaitu dengan melakukan pengukuran diameter pohon pada ketinggian setinggi dada (diameter breas heigt-dbh)

3. Frekuensi

Frekuensi merupakan ukuran dari uniformitas atau regularitas terdapatnya suatu jenis frekuensi memberikan gambaran bagimana pola penyebaran suatu jenis,apakah menyebar keseluruh kawasan atau kelompok.Hal ini menunjukan daya penyebaran dan adaptasinya terhadap lingkungan.

Raunkiser dalam shukla dan Chandel (1977) membagi frekuensi dalm lima kelas berdasarkan besarnya persentase,yaitu:

Kelas A dalam frekuensi 01 –20 %
Kelas B dalam frekuensi 21-40 %
Kelas C dalm frekuensi 41-60%
Kelas D dalam frekuensi 61-80 %
Kelas E dalam frekuensi 81-100%
4. Indek Nilai Penting(importance value Indeks)

Merupakan gambaran lengkap mengenai karakter sosiologi suatu spesies dalam komunitas(Contis dan Mc Intosh, 1951) dalam Shukla dan chandel (1977).Nilainya diperoleh dari menjumlahkan nilai kerapatan relatif, dominasi relaif dan frekuensi relatif,sehingga jumlah maksimalnya 300%.

Praktik analisis vegetasi sangat ditunjang oleh kemampuan mengenai jenis tumbuhan (nama). Kelemahan ini dapat diperkecil dengan mengajak pengenal pohon atau dengan membuat herbarium maupun foto yang nantinya dapat diruntut dengan buku pedoman atau dinyatakan keahlian pengenal pohon setempat,ataupundapat langsung berhubungan dengan lembaga Biologi Nasional Bogor.

Analisis vegetasi dapat dilanjutkan untuk menentukan indeks keanekaragaman ,indeks kesamaan, indeks asosiasi, kesalihan, dll, yang dapat banyak memberikan informasi dalam pengolahan suatu kawasan, penilaian suatu kawasan. Data penunjang seperti tinggi tempat, pH tanah warna tanah, tekstur tanah dll diperlukan untuk membantu dalam menginterpretasikan hasil analisis.

Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu :

1. Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda.

2. Menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal.

3. Melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Greig-Smith, 1983).

Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara. Menurut Soerianegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dombois dan E1lenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.

Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan (Marsono, 1987). Variasi dalam releve merupakan dasar untuk mencari pola vegetasinya. Dengan ordinasi diperoleh releve vegetasi dalam bentuk model geometrik yang sedemikian rupa sehingga releve yang paling serupa mendasarkan komposisi spesies beserta kelimpahannya akan rnempunyai posisi yang saling berdekatan, sedangkan releve yang berbeda akan saling berjauhan. Ordinasi dapat pula digunakan untuk menghubungkan pola sebaran jenis jenis dengan perubahan faktor lingkungan.

Beberapa metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode kuadran.

Metode Kuadran

Pada umumnya dilakukan jika hanya vegetasi tingkat pohon saja yang menjadi bahan penelitian. Metode ini mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya.

Ada dua macam metode yang umum digunakan :-

a. Point-quarter

Yaitu metode yang penentuan titik-titik terlebih dahulu ditentukan disepanjanggaris transek. Jarak satu titik dengan lainnya dapat ditentukan secara acak atau sistematis. Masing-masing titik dianggap sebagai pusat dari arah kompas, sehingga setiap titik didapat empat buah kuadran. Pada masing-masing kuadran inilah dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan satu pohon yang terdekat dengan pusat titik kuadran. Selain itu diukur pula jarak antara pohon terdekat dengan titik pusat kuadran.

b. Wandering-quarter

Yaitu suatu metode dengan cara membuat suatu garis transek dan menetapkan titik sebagai titik awal pengukuran. Dengan menggunakan kompas ditentukan satu kuadran (sudut 90°) yang berpusat pada titik awal tersebut dan membelah garis transek dengan dua sudut sama besar. Kemudian dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan danjarak satu pohon terdekat dengan titik pusat kuadran (Soegianto, 1994). Penarikan contoh sampling dengan metode-metode diatas umumnya digunakan pada penelitian-penelitian yang bersifat kuantitatif.

Analisis vegetasi hutan Lindung Aek nauli dalam kegiatan P3H dilakukan dengan metoda kombinasi antara metoda jalur dan metoda garis berpetak dengan panjang jalur minimum adalah 12.500 m yang bisa terdiri dari beberapa jalur, tergantung kondisi di lapangan. Di dalam metoda ini risalah pohon dilakukan dengan metoda jalur dan permudaan dengan metoda garis berpetak (Onrizal & Kusmana, 2005).

Ukuran permudaan yang digunakan dalam kegiatan analisis vegetasi hutan adalah sebagai berikut:

a. Semai : Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan setinggi kurang dari 1,5 m.

b. Pancang : Permudaan dengan tinggi 1,5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm.

c. Pohon : Pohon berdiameter 10 cm atau lebih.

d. Tumbuhan bawah : Tumbuhan selain permudaan pohon, misal rumput, herba dan aaaaaaaaaaaaaaaaaaa semak belukar.

Selanjutnya ukuran sub-petak untuk setiap tingkat permudaan adalah sebagai berikut:

(a) Semai dan tumbuhan bawah : 2 x 2 m.

(b) Pancang : 5 x 5 m.

(c) Pohon : 10 x 10 m.

Menurut Weaver dan Clements (1938) kuadrat adalah daerah persegi dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 1 dm2 sampai 100 m2. Bentuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang atau lingkaran.

Metode kuadrat juga ada beberapa jenis:

a. Liat quadrat: Spesies di luar petak sampel dicatat.

b. Count/list count quadrat: Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada beberapa batang dari masing-masing spesies di dalam petak. Jadi merupakan suatu daftar spesies yang ada di daerah yang diselidiki.

c. Cover quadrat (basal area kuadrat): Penutupan relatif dicatat, jadi persentase tanah yag tertutup vegetasi. Metode ini digunakan untuk memperkirakan berapa area (penutupan relatif) yang diperlukan tiap-tiap spesies dan berapa total basal dari vegetasi di suatu daerah. Total basal dari vegetasi merupakan penjumlahan basal area dari beberapa jenis tanaman. Cara umum untuk mengetahui basal area pohon dapat dengan mengukur diameter pohon pada tinggi 1,375 meter (setinggi dada).

d. Chart quadrat: Penggambaran letak/bentuk tumbuhan disebut Pantograf. Metode ini ter-utama berguna dalam mereproduksi secara tepat tepi-tepi vegetasi dan menentukan letak tiap- tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu rapat. Alat yang digunakan pantograf dan planimeter. Pantograf diperlengkapi dengan lengan pantograf. Planimeter merupakan alat yang dipakai dalam pantograf yaitu alat otomatis mencatat ukuran suatu luas bila batas-batasnya diikuti dengan jarumnya (Wahyu,2009).











BAB III

METODOLOGI

3.1. Metode Umum

Metode yang digunakan yaitu metode titik pusat kuarter (point centre of quarter method): analisa vegetasi tumbuhan dengan mengukur diameter batang pohon yang terdekat dengan titik pusat pengamatan. Tumbuhan yang diukur tidak hanya pohon, tetapi juga tiang, pancang, dan semai.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan pada praktikum kali ini adalah teknik survey yaitu dengan mencari lokasi yang mewakili komposisi tumbuhan yang ada di suatu daerah, sedangkan pengumpulan data digunakan metode kuarter.

Seperti cara Bitterlich, dibuat dulu garis kompas. Pada tiap titik pengamatan (pengukuran) dibuat garis-garis kuadran. Dari tiap kuadran didaftarkan dan diukur satu pohin yang terdekat dengan titik pengukuran dan diukur jaraknya masing-masing ke titik pengukuran.

3.3. Alat dan Bahan

Patok berfungsi untuk menandai daerah pengamatan.
Tali rapia berfungsi untuk membatasi garis transek.
Kompas berfungsi untuk menentukan arah garis transek.
Meteran berfungsi untuk mengukur lebar plot, panjang garis transek dan mengukur keliling batang pohon.
Alat tulis berfungsi untuk mencatat data yang diperoleh.
3.4 Prosedur Pengumpulan Data

1. Bidiklah arah tertentu dengan menggunakan kompas untuk mebuat transek.

2. Garis transek dibuat sepanjang 30 meter untuk setiap kelompok kemudian ditentukan titik pusat pengamatan tiap 10 meter.

3. Tentukan pohon yang terdekat dari titik pusat sesuai dengan arah mata angin dari keempat penjuru.

4. Jarak pohon ke titik pusat diukur, dan diameter pohon tersebut dihitung berdasarkan data keliling batang pohon yang telah diukur setinggi dada.

5. Kemudian tabulasi data dibuat, dan dianalisis.

3.4. Analisis Data

3.4.1. Analisis Data Lapangan

Dari hasil pengukuran, diperoleh besaran-besaran sebagai berikut:

Jarak pohon rata-rata (d) = d1 + d2 + d3 +………….+ dn

n

d1, d2, ….., dn = jarak masing-masing

n = banyaknya pohon

Kerapatan seluruh jenis = Luas

(jarak pohon rata-rata)²

Kerapatan mutlak = Jumlah pohon suatu jenis x Kerapatan dalam luas area yang

Jumlah pohon semua jenis ditentukan

Kerapatan relative (%) = Jumlah pohon suatu jenis x 100%

Jumlah pohon semua jenis

Dominansi mutlak = Rata-rata basal area tiap jenis x kerapatan mutlak tiap jenis

Dominanasi relative (%) = Dominansi mutlak suatu jenis x 100 %

Jumlah total dominansi mutlak

Basal area dihitung dari tiap diameter pohon, kemudian menggunakan rumus:

Basal area = pr² atau ¼pD²

Keterangan : r = jari-jari pohon

D = diameter batang pohon

p = 3,14

Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya suatu jenis

Jumlah seluruh plot

Frekuensi relative = Frekuensi dari suatu jenis x 100%

Frekuensi seluruh jenis

Nilai penting = Kr + Dr + Fr

3.4.2. Analisis Perkiraan, Korelasi, Evaluasi Data

Dari data yng diperoleh, dapat dianalisis struktur komunitasnya dengan menggunakan indeks kesamaan, indeks keragaman, dan Evenness.

Untuk mengetahui indeks kesamaan komunitas dipergunakan rumus dari Sorensen berikut ini :

ISs = 2c x 100%

a+b

Keteranagn : ISs = Indeks kesamaan

a = Jumlah jenis pada lokasi pertama

b = Jumlah jenis pada lokasi kedua

c = Jumlah jenis yang ada pada kedua lokasi

Jika nilai ISs > 50%, maka pada daerah tersebut memiliki kesamaan komunitas.

Jika nilai ISs < 50%, maka pada daerah tersebut ada perbedaan komunitas atau bahkan tidak memiliki kesamaan komunitas.

Untuk mengetahui diversitas jenis di suatu daerah digunakan rumus:

ID = 100 % – ISs

H’ = -∑ pi log pi

Dimana, pi = ni/ N

Pi = perbandingan antara jumlah individu spesies ke-I dengan jumlah total individu

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL

Tanggal : 26 Oktober 2010

Waktu : 08.22 – selesai

Lokasi : Arboretum Unpad dekat menara burung

Koordinat : Garis lintang 6°55’41.83″S

Garis bujur 107°46’18.43″T

Tabel 4.1.1 Analisis Vegetasi dengan metode kuadran

No Titik Kuarter Titik Kuadran Nama spesies Jarak pengamat ke pohon (m) Diameter pohon (m )
1 1 Tectona grandis 10,4 0,1848
2 1 2 Tectona grandis 8 0,4458
3 3 Citrus maxima 5,7 0,1146
4 4 Syzigium cuminii 8,86 0,452
5 1 Tectona grandis 8 0,1201
6 2 2 Tectona grandis 6,8 0,2101
7 3 Arthocarpus integra 7 0,1433
8 4 Delonix regia 9 0,2707
9 1 Sp A 13,40 0,0637
10 3 2 Tectona garndis 3,5 0,2182
11 3 Tectona grandis 6,3 0,2182
12 4 Tectona grandis 2,5 0,2070


Tabel 4.1.2 Analisis Data

No Nama spesies Rata-rata d BA KM Rata-rata jarak Kerapatan DM FM KR (%) DR (%) FR (%) INP
1 Tectona grandis 0,2292 0,041 0,583 0,0239 1 58,41 27,28 37,74
2 Citrus maxima 0,1146 0,01 0,083 8,3×10-4 0,33 8,31 0,95 12,45
3 Syzigium cuminii 0,452 0,16 0,083 7,455 13,41 0,01328 0,33 8,31 15,16 12,45 299,93
4 Arthocarpus integra 0,1433 0,016 0,083 1,328×10-3 0,33 8,31 1,52 12,45
5 Delonix regia 0,2707 0,58 0,083 0,048 0,33 8,31 54,79 12,45
6 Sp A 0,0637 0,003 0,083 2,49×10-4 0,33 8,31 0,28 12,45
Total 1,274 0,81 0,998 7,455 13,41 0,0876 2,65 99,96 99,98 99,99 299,93
Indeks Kesamaan Sorensen

Iss =

= = 36,36%

Indeks Diversitas

ID = 100%- Iss

= 100%- 36,36%

= 63,64%

Indeks Shannon wiener

HI = -

HI = – (-1,349)

= 1,349

4.2 PEMBAHASAN

Praktikum ini mengenai analisis vegetasi dengan metode kuadran dimana pada metode ini menggunakan titik kuarter untuk menghitung jarak dari pengamat ke pohon. Metode ini biasa digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya.

Praktikum ini dilaksanakan tanggal 26 oktober 2010 pada pukul 08.22 WIB dengan kondisi cuaca cerah. Praktikum ini bertujuan supaya mahasiswa dapat memahami dan mempraktikan metode kuartaer ini dengan baik di lapangan. Tiap kelompok mendapat tansek sepanjang 30 m. Transek tersebut dibagi menjadi 3 buah kuarter dengan tiap plot berjarak 10 m. Di tiap titik pusat plot tersebut dibuat garis khayal sehingga membagi plot menjadi 3 kuarter, pada masing-masing kurter terdapat 4 kuadran. Dalam satu kuadran hanya didaftarkan satu jenis dari vegetasi pohon (termasuk didalamnya kategori semai, pancang, tiang dan pohon), yang jaraknya paling dekat dengan titik pusat kuadran.

I II I II I II I II

Kuarter 1 Kuarter 2 Kuarter 3

IV III IV III IV III IV III

Karena metode kuadran ini merupakan metode plot less method, yang berarti Metode ini merupakan salah satu metode yang tidak memerlukan luas tempat pengambilan contoh atau suatu luas kuadrat tertentu. Oleh karena itu, bila dalam suatu kuadran dalam jarak yang dekat tidak terlihat adanya suatu vegetasi pohon, maka pencarian bisa diteruskan sejauh mungkin sampai ditemukan jenis pohon yang dimaksud, tetapi pohon tersebut masih berada di dalam daerah kuadran tersebut.

Cara ini terdiri dari suatu seri titik-titik yang telah ditentukan di lapang, dengan letak bisa tersebar secara random atau merupakan garis lurus (berupa deretan titik-titik). Umumnya dilakukan dengan susunan titik-titik berdasarkan garis lurus yang searah dengan mata angin (arah kompas).

Titik pusat kuadran adalah titik yang membatasi garis transek setiap jarak 10 m. Dari ketiga plot tersebut dapat diketahui ada spesies dominan seperti Tectona grandis karena jenis spesies tersebut terdapat hampir di setiap plot.

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa FR terbesar ada pada jenis jati (Tectona grandis) dengan nilai 37,74 %. Nilai ini menunjukkan bahwa jati (Tectona grandis) memiliki kehadiran yang tinggi di tiap plot dibandingkan dengan spesies yang lainnya di mana jati di temukan di titik kuarter 1, 2, dan 3. KR terbesar ada pada jenis jati (Tectona grandis) dengan nilai 58,41 % . nilai ini menunjukkan bahwa jati memiliki kerapatan yang tinggi bila dibandingkan dengan spesies yang lainnya. Sedangkan nilai DR terbesar ada pada flamboyan (Delonix regia) dengan nilai sebesar 54,79 %. Nilai ini menunjukkan penutupan tajuknya besar. Sedangkan nilai INP nya adalah 299,93. Indeks Kesamaan Sorensen memiliki nilai 36,36% (< 50%), maka lokasi tersebut memiliki komunitas berbeda atau vegetasi penyusun pada masing-masing lokasi beragam. Sedangkan indeks diversitasnya adalah 63,64%, nilai ini menunjukan keragaman yang tinggi.

Spesies Syzigium cuminii dan Tectona grandis kuarter 1 kuadran 2 termasuk kategori pohon dewasa karena memiliki diameter lebih dari 35 cm, spesies Tectona grandis di kuarter dan kuadran lainnya, Citrus maxima, Delonix regia, Arthocarpus integra termasuk kategori tiang, yaitu pohon dengan diameter antara 10-35 cm, dan spesies A termasuk kategori pancang (sampling) .

Bentuk kehidupan dari spesies tumbuhan biasanya memiliki karakteristik yang tetap. Namun spesies yang sama dapat menerima bentuk kehidupan yang berbeda ketika tumbuh dibawah kondisi lingkungan yang berbeda. Vegetasi dapat diklasifikasikan kedalam struktur tanpa menunjuk pada nama spesies. Ini telah dibuktikan terutama dalam floristik lokasi yang belum dijamah, dan dalam lokasi dimana vegetasi tidak dapat diklasifikasikan dengan mudah dengan spesies yang dominan. Ketinggian tumbuhan digunakan sebagai kriteria dalam klasifikasi bentuk kehidupan. Walaupun, berbagai bentuk kehidupan dapat memberikan pemikiran khusus dari stratifikasi atau pelapisan dalam komunitas.

Arboretum bukan merupakan ekosistem alami, melainkan ekosistem semi atau buatan sehingga ada campur tangan manusia yang menyebabkan tumbuhan dalam arboretum tersebut beragam (heterogen). Walaupun pada awalnya penanaman pohon di arboretum dilakukan secara merata menurut komunitas yang akan diciptakan. Ternyata bila dianalisis secara vertical, strata atau penyebaran kanopi tidak merata kerapatannya. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kompetisi antar species tumbuhan di arboretum (selain oleh kerusakan manusia) dalam memperoleh sinar matahari, air dan nutrisi-nutrisi yang ada dalam tanah.

KESIMPULAN


1. Komposisi vegetasi tumbuhan dari Analisis vegetasi dengan metode kuadran adalah Tectona grandis. Citrus maxima,Sizygium cuminii,Delonix regia, Arthocarpus integra dan Sp A. sedangkan dominansinya adalah Tectona grandis.

2. Frekuensi relatif total dari vegetasi tersebut adalah 99,99 % sedangkan kerapatan relativ total dari vegetasi tersebut adalah 99,96%.

3. Terdapat keragamannya dilihat dari nilai Iss ( indeks kesamaan sorensen ) sebesar 36,36% yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut memiliki komunitas berbeda atau vegetasi penyusun pada masing-masing lokasi beragam.














DAFTAR PUSTAKA


Ande marpaung. 2009. http://boymarpaung.wordpress.com/2009/04/20/apa-dan- bagaimana-mempelajari-analisa-vegetasi/ diakses tanggal 9 november 2010

Andre.2009.Apa dan Bagaimana Mempelajari Analisa Vegetasi.http://boymarpaung.wordpress.com/ 2009/04/20/apa-dan-bagaimana-mempelajari-analisa-vegetasi/. Diakses pada 8 November 2010.

Dedy 2010 http://dydear.multiply.com/journal/item/15/Analisa_Vegetasi diakses tanggal 9 aaaaaanovember 2010

Michael, M. 1992. Ekologi Umum. Jakarta: Universitas Indonesia.

Polunin, N. 1990. Ilmu Lingkungan dan Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Simanung. 2009.Analisis Vegetasi. http://bpkaeknauli.org/index.php?option=comcontent&task=view&id =18&Itemid=5 Diakses pada 8 November 2010.

Swanarmo, H, dkk. 1996. Pengantar Ilmu Lingkungan. Malang: Universitas Muhammadyah.

Wahyu, Ikhsan. 2009. Analisis Vegetasi. http://biologi08share.blogspot.com/2009_04_01_ archive.html. Diakses pada 22 Oktober 2010

Like
Be the first to like this post.

Monday, 31 October 2011

gombal

kaskus addict



UserID: 943748
Join Date: Jun 2009
Location: sama Nikita Willy
Posts: 2,614

Kumpulan GOmbaLan maut dan AMpuh!!!
Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?’ — Hoek!

Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih! — Najis Loh!

Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku… akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa. — Hoeeek!

Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. — Hahaha nice one!

Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu. — idih gepeng ntar!

Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu. — jitak!

Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya. — najooos..

Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku. — gyahahaha sakit perut..

Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan! — weeekkkk

Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum. — getok pake kursi

Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu — maksut loh?!

Orang bilang bulan itu indah…tapi aku bilang tidak. Orang bilang planet venus itu cantik…tapi menurut aku tidak. Aku bilang bumi itu indah dan cantik…karena ada kamu. — lempar pake bedug mesjid!

Saat aku nggak SMS ke kamu, bukan berarti aku melupakanmu, tapi aku hanya memberi waktu buat NGANGENIN AKU…!!!

Mo blg kngn, diblng sok dekat.

Mo bilang sayang, takut dianggap gk taw malu.

Mo bilang…CINTA, Tkt dh ada yg poenya.

Terpaksa dech cm bs bilang lg ngapa??

====
Wafer bkata pd coklat
“Qt ni sungguh manis kn?”

Coklt menjawab
“ U pikir qt yg paling mnis?
U liat donk org yg baca sms ni
Lebih Manis!!
Liat..LIat
Dy tersenyum
Duh.. Manisnya…”
====
Stitik ksh mbwt qt sayanx,

seucap kta mmbwt qt percaya,

sekecil luka mbwt qt kecewa,

tp sebuah P’shabtan akn slamanya bermakna…
========================================

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
==========================================
Musim Terindah adalah ….
Ketika kau nyalakan pagi dengan senyummu
Ketika kau payungi siang dengan sapamu
Ketika kau tutup malam dengan belai manjamu

I luv u…
====
Prtmnan qt g seperti esia yg setia 1 jm

Gk seperti baygon yg setia 8 jm

N gk sprt pepsodent

Yg setia 12 jam

Prtmanan qt hrs sperti…?

Rexona

Yg setia setiap saat

=====
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka…
=======
PERINGATAN PEMERINTAH: HATI2 THD SMUA UNGKAPAN CINTA DAN RAYUAN LEWAT SMS, KARENA SEMUANYA BOHONG. KECUALI SMS DARIKU????
=======
Rayulah aku,dan aku mungkin tak mempercayaimu. Kritiklah aku, dan mungkin aku tak menyukaimu. Acuhkan aku, dan mungkin aku tak memaafkanmu. Semangatilah aku, dan mungkin aku tak kan melupakanmu(William Arthur)
====
Inginku kirim
BUNGA, takut ia kn
LAYU, ingin ku kirim
SENYUM, takut tak
DIBALAS, ingin ku
kirim RINDU, takut
HASRAT tak ksmpaian.
jadi, ku kurim DOA

agr dirimu sht sllu..
===

Kata PETERPAN hidup itu butuh dengan SAHABAT.
Biar kita tidak KESEPIAN kayak DIGTA,
Dan juga kita jangan kayak RATU yang bisanya cuma nyari TTM,
Kan kita sudah dibilangin ama RADJA,kita harus JUJUR,
Biar tidak PUDAR seperti ROSSA,
Makanya kita harus bisa cari CINTA YANG SEMPURNA layaknya KANGEN BAND.

=====
S-Seandainya
E-Engkau
L-Lebih kenal
A-Akan diriku
M-Maka aku
A-Akan
T-Tersenyum
M-Manis utkmu
A-Agar engkau
L-Lebih tahu
A-Aku sentiasa
M-Merinduimu
====
matamu bak purnama merindu
bisikmu seperti syahdu menusuk jiwaku
bibirmu telaga madu manis di sudut senyummu
bunga depositomu adalah sumber inspirasiku


===

tau ga knapa malem ini ga ada bintang ??
soalnya bintangnya pindah semua ke matamu…

====
Ingetin aku buat bawa kacamata hitam kalo ketemu kamu yak. Abisnya pesonamu menyilaukanku siy…
====

Pikirkanlah sebelum mengambil keputusan. Tetapi untuk mencintaiku,
jangan berpikir terlalu panjang.
Aku kirim SMS cinta ini untukmu. Mohon jangan dibalas. Aku takut
kamu menjawab sebaliknya
Cinta yang mengebu lebih banyak bohongnya. Aku mencintaimu dengan
biasa saja. Seperti Matador dengan Bantengnya

===

(3) Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi mikirin kamu.
(4) Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku… akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa.
(9) Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku.
(10) Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan!
(11) Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum.
(12) Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu
(13) Wah, ini angka sial???! (enggak ding). Udah dulu ya… Soal sms-sms itu, ga usah nanya dari mana sumbernya, selama Anda bisa membuatnya datang dari hati.

=====
Cara Merayu Wanita (JANGAN MUNTAH….)
(dikereta…)
Cowok : Mbak jangan pegangan sama besi kereta..
Cewek : Emang kenapa..?
Cowok : Kayaknya besinya kotor tuh.. pegangan sama aku aja… )

Co: Maaf mba, jangan terlalu lama duduk dikursi itu, pindah dideket saya aja
Ce: Loh?? kenapa??
Co: Takut dikerubung semut.. soalnya mba manis..
Co : Mbak, orang tuanya pengrajin bantal ya..?
Ce : Hah..!!!? bukan.. Emang kenapa..?
Co : kok kalo deket sama mbak rasanya nyaman yach..
Co : Mbak jangan ngomong ya..
Ce : Lho.. emang kenapa..?
Co : Karena biasanya aku malemnya enggak bisa tidur kalo abis denger suara dari bibir yang indah…
Co : Mbak bajunya enggak pernah disetrika ya..?
Ce: Enak aja… emang kenapa..?
Co : biasanya kalo cewek udah cantik enggak perlu lagi nyetrika baju..
Spoiler for mampir:
Last edited by taufiq_zulfikar; 17-04-2010 at 04:18 PM..
QUOTE
KaskusAd - Create an KasAD / Buat Iklan KasAD

11-10-2009, 08:00 AM #2
denasfosho
kaskus addict



UserID: 985992
Join Date: Jul 2009
Location: JAX, go Jaguar!!
Posts: 1,464

dari segitu banyak gan..

yang gw suka :

"Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal".
QUOTE
11-10-2009, 08:00 AM #3
taufiq_zulfikar
kaskus addict



UserID: 943748
Join Date: Jun 2009
Location: sama Nikita Willy
Posts: 2,614

bonus
Co: “Kamu sekali-sekali nyuci piring dooonk”
Ce: “Hah? emang kenapa ?”
Co: “Ini tangan kamu terlalu lembut…”
Co: “Kamu pasti enggak pernah maen bola ya..”
Ce: “Iya laaah.. emang kenapa…?”
Co: “Soalnya kaki kamu bagus banget….”
Co: “Mbak punya uang koin? Boleh minta?”
Ce: “Buat apa ?”
Co: “Aku udah janji sama ibu kalau aku akan menelepon dia bila aku jatuh cinta”
Co: Eh eh.. gw ada tebakan neh
Ce: .. ok ok.. apa tebakannya
Co: Panda apa yang paling imut manis dan lucu?
Ce: Semua panda mah imut kali..
Co: Engga.. ada satu yg paling ga ngebosenin..
Ce: Nyerah deh..
Co: Panda-ngin kamu sepanjang hari..
Ce: Ah.. abang ah.. (malumalubego)

co: kok kamu msh marah sih ama aku ?
katanya kamu selalu memberikan seribu maaf untukku ?
ce: Sapa suruh mau percaya ? kamu bodoh yah…
co: Emang aku ini bodoh…
tapi aku bukan org bodoh yang menyukai dirimu..
ce: ………..

Co: knapa malem ini gelap banget ya
Ce: mendung kali bang
Co: kyknya nggak dech
Ce: trus napa bang
Co: soalnya bulannya sedang menerangi
& menemaniku disini

co: kemarin aku liat ada 1000 bintang di langit
ce: ah yang bener??
co: iya bener, tapi sekarang tinggal 998 bintang…
ce: lho…kow bisa ilang dua?
co: iya 2 bintang yang ilang itu ternyata ada di dalam mata kamu
(sambil liat matanya dalam2)

co: bapak kamu maling ya?
ce: ih….kow jahat sie bapak ku dibilang maling. kow gitu?
co: iya soalnya kamu pintar banget mencuri hatiku..

co: Lo kenapa sih?
co: Sakit ga sih?
ce: Sakit kenapa?
co: Bidadari kaya lo, jatuh dr langit.. Sakit ga sih?

co: gw lage bingung neh
ce: bingung napa ??
co: iya bingung,aja. .kok lo bisa ada disini ya sekarang ..??
ce: loh maksudnya ??? (tambah bingung juga )
co: iya, soalnya gw pikir bidadari tuh adanya di kayangan
ce: *&^$^&

ce: bang, kalo aye jadi bunga, abang jadi apa?
co: abang pengen jadi matahari neng…
ce: kok ga jadi kumbang sih bang??
co: kan bunga ga bisa hidup tanpa matahari neng…

ce: mmm,, kalo aye jadi bulan, abang jadi apa?
co: abang tetep pengen jadi matahari neng…
ce: kan matahari ma bulan ga isa ketemu bang??
co: kan bulan bisa bersinar karena sinar matahari neng..

co: kamu tahu apa definisi dari indah ??
ce: mm..yg jelas indah itu cantik…
co: well bener sih, tp menurut gw …
indah itu adalah saat dimana kita ngga merasakan sedikit pun
keburukan di dalamnya ..
kmu pernah ngerasain yg begitu ???
ce: mungkin kalee ya
co: klo aku sering bgt…dan itu adalah saat…..diriku bersama dengan
dirimu
ce: malu
=====
Dari bule sono:

M: “Are you an Interior Decorator?”
W: “No. Why?”
M: “When I saw you enter, the room became beautiful”

————
M: “Are you religious?”
W: “Yes “
M: “Good, because I’m the answer to your prayers.”

————
M: “Baby, did you fart, Cause you blow me away…”

————
M: “How is your fever?”
W: “What Fever?”
M: “Oh.. you just look so hot to me…”

———
M: “Wow! I didn’t know that angels could fly so low!”
----

M: “Can I get a picture of you to prove to my friends that angels do really exist.”

———————————————————————
M: “Wow! How did you do that???!!!”
W: “Do what?”
M: “Look so good…”


M: “Hey Laura!! (Big Hug), I haven’t seen you FOREVER!!!! (Huge KISS)
Wow, you’ve really have changed!!!
W: “Wait, I’m not Laura..”
M: “What? Oh my god, You even changed your name!!!

Sunday, 9 October 2011

makalah pelestarian lingkungan

LAPORAN MAKALAH
“PELESTARIAN LINGKUNGAN”








DISUSUN OLEH :
NAMA : INRA SITUMORANG
NIM : D1A011034
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI - B

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul "pelestarian lingkungan" tepat pada waktunya. saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.

















Daftar isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………..2
I.PENDAHULUAN…………………………………………………………………......3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...3
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………....5
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………..5
1.5 Hipotesis…………………………………………………………………….....5
II. LANDASAN TEORI………………………………………………………………...6
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup………………………………………6
2.2 Kualitas Lingkungan Hidup……………………………………………………8
III. PEMBAHASAN…………………………………………………………………….9
3.1 Kerusakan Lingkungan…………………………………………………………9
A. Letusan Gunung Berapi……………………………………………………..9
B. Gempa Bumi………………………………………………………………...10
C. Angin Topan…………………………………………………………………10
3.2 Penyebap dan Dampak Lingkungan
hidup……………………………………………………………………………13
3.3 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Dalam Pembangunan Berkelanjutan………………………………………..….14
IV. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………....19
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………….….19
4.2 Saran……………………………………………………………………………19

V. Daftar Pustaka………………………………………………………………………….20





1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Kualitas lingkungan yang baik merupakan salah satu modal dasar penting untuk berlangsungnya suatu pembangunan,kualitas lingkungan berpengaruh besar terhadap kualitas kehidupan masyarakat lokal,penduduk yang bekerja maupun yang berkunjung ke daerah tersebut.
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.

Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
1. Unsur Hayati (Biotik)
2. Unsur Sosial Budaya
3. Unsur Fisik (Abiotik)
.
Setiap orang pasti ingin hidup dengan nyaman tapi hal tersebut sangat sulit terwujud di karenakan oleh kondisi Negara kita ini.
Dahulu Indonesia di kenal sebagai Negara yang sangat kaya akan sumber daya alam dengan tanahnya yang subur.
Dengan kondisi tanah yang subur tentu kita sangat bersyukur akan hal tersebut setiap orang bisa bebas bercocok tanam yang mereka suka untuk kebutuhan mereka tanpa menggunakan pupuk – pupuk kimia yang ada pada saat ini, semua hal masih dilakukan dengan sangat baik, akan tetapi hal tersebut terjadi dahulu kala di jaman nenek moyang kita,sekarang suasana telah berubah drastis dimana semua hal hal yang ada dahulu sudah mulai hilang ,kita tidak
3
mampu lagi bercocok tanam tanpa menggunakan pupuk-pupuk kimia yang tentunya juga
akan membuat lingkungan semakin tercemar, hal ini semua terjadi karena kurangnya kepedulian setiap orang untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,industri-industri yang ada di Indonesia.
industri-industri yang ada di Indonesia juga merupakan penyebap rusaknya lingkungan kita
dari pembuangan limbahnya,asapnya dll, industry industry yang ada di Indonesia sangatlah banyak, setiap satu industry kita tidak tahu seberapa besar limbahnya
Bagi sebagian industri membuangnya ke tempat sarana kehidupan manusia yaitu air atau sungai ,mereka tidak berfikir apa dampak dari hal tersebut, membuang limbahnya ke sungai-sungai yang tentu juga berbahaya bagi masyarakat terutama masyarakat yang masih mengomsumsi air tersebut
sebagai contoh: sungai citarum yang terletak di jawa barat
dahulu sungai ini merupakan tempat nelayan mencari ikan ,dimana para nelayan melemparkan jalanya diatas rombongan ikan yang tampak dari permukaan sungai
tapi saat ini sungai tersebut telah dipenuhi oleh limbah-limbah domestik
keberadaan pemulung dan sampan yang mengambang merupakan satu-satunya petunjuk bahwa ini adalah sebuah sungai
bukan hanya sungai citarum masih banyak sungai-sungai di Indonesia yang tercemar akibat dari limbah industri
Penengak hukum seharusnya bisa mengantisipasi hal tersebut misalnya dengan memberikan suatu hukuman yang sepantasnya mereka dapatkan atas perbuatannya dan juga sering mengadakan pengawasan-pengawasan untuk kebaikan dari setiap sungai.





1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?




4

1.3 Tujuan Penulisan

a.Tujuan makalah ini untuk mengajak para pembaca untuk mau menjaga lingkungan sekitarnya.

b.Mengajak pembaca untuk menjaga kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya.
c.Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.

d.Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

e.Menghemat dan merawat kekayaan alam baik sumber daya alam, buatan dan genetic demi generasi yang akan datang.


1.4 Manfaat penulisan

Semoga dengan apa yang telah kita ketahui tentang perusakan-perusakan alam dan cara menanggulanginya dapat memotivasi kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita

1.5 Hipotesis
Lingkungan merupakan suatu wilayah dimana kita tinggal bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
lingkungan yang bersih dan nyaman akan membuat kehidupan kita semakin harmonis




5

II.Landasan Teori

2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual.


6
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat
menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.






















7
2.2. Kualitas Lingkungan hidup

Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan
harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan

Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan
sumber daya air dan adanya urbanisasi.






8
III.Pembahasan
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkunganalam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupaudara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
3.1 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
9
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007.

10
Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena faktor manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
11
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.



















12
3.2PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.








13
3.3 UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

14
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

15
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

16
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
17
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.








18

IV.Kesimpulan dan saran
4.1 kesimpulan
• Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.
• Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
• “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu sistem jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan kondisi unsur lingkungan hidup dan faktor material, seperti suhu dan cahaya.
• “Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada diBumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalahlingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.
• Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan..

4.2 Saran
masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.






19
V.DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

budaya dasar

tugas budaya dasar


Contoh klp. Social bdaya : Persatuan Perawat Nasional Indonesia
bntk social bdaya : 1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

cara hidup social budaya :
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

3). Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
4) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.



tujuan social budaya :
1. Mengokohkan Peraturan Praktek Keperawatan dan Fungsi dari Konsul Keperawatan untuk melindungi masyarakat
1. Persatuan dan Komitemen Perawata dengan kepemimpinan yang kuat untuk membawa perubahan dalam Pelayanan dan Pendidikan Keperawatan
2. Membentuk sistem penghargaan dan Professional Career Ladder untuk perawat yang didukung oleh Sistem Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
3. Pusat Sistem Informasi Indonesia
4. Pengembangan kinerja organisasi profesional dengan Dewan Pengurus Pusat yang kuat
5. Pengembangan misi sosial dan citra profesi perawat